TIP’S MENULIS FEATURE
Selain keterampilan memberikan laporan yang bersifat hardnews, seorang jurnalis sebaiknya memiliki kemampuan membuat feature. Jika dalam menyusun laporan yang sifatnya lugas, prinsip 5W 1H menonjol, maka dalam laporan bersifat feature kaidah itu tidak selalu pas.
Berita lebih menekankan kepada angle yang disesuaikan dengan kebijakan editorial, maka laporan yang bersifat feature lebih dalam lagi. Seorang wartawan yang menyusun sebuah feature biasanya memiliki pemahaman yang kuat terhadap kebijakan editorial sebuah
Berita kebakaran misalnya. Dengan mengandalkan prinsip 5W 1 H maka seorang jurnalis tinggal melihat mana angle yang tepat. Apakah dia akan mengangkat gedungnya yang terbakar karena museum? Atau apakah dia akan mengangkat soal korbannya karena dari satu rumah jompo semuanya meninggal dilalap api. Setiap jurnalis akan berbeda dalam mengangkat lead beritanya.
Feature berbeda dengan berita biasa. Di dalam penulisan feature faktor manusiawi lebih menonjol dibandingkan berita yang sifatnya lugas. Berita yang sudah terlambat tetapi layak diangkat lagi, misalnya tingkat pembunuhan di
Untuk menulis feature ada beberapa hal penting.
1. Feature menekankan aspek penyajian yang menyentuh hati, bukan hanya informasi. Sebuah feature yang baik adalah laporan yang disusun berdasarkan konsep untuk memperkuat appeal terhadap pembaca. Nasib naas seorang pemulung yang meninggal ditabrak mobil mewah dimana ternyata dia meninggalkan keluarga dengan anak
2. Sajikan fakta-fakta yang kuat. Anda tidak hanya harus membuat feature dengan menyentuh tetapi buatlah fakta dalam konteks yang kuat. Seorang pemulung yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas bisa diangkat sebagai masalah ketidakberdayaan kaum papa di jalan. Berapa korban tabrakan di
3. Selain menempatkan kasus dalam konteks lebih luas, feature juga sebaiknya penuh dengan warna. Percakapan, cerita dan penuturan yang mengalir merupakan kunci penting menuangkan sebuah karya jurnalistik dalam bentuk feature. Dalam kasus pemulung yang meninggal tadi, jika penulisnya turun ke jalan berbincang dengan keluarga dan kerabat serta rekan-rekannya, maka percakapan itu akan berarti banyak dalam mengekspresikan kesedihan mereka. Si pemulung yang meninggal misalnya seorang yang jujur dan sopan. Dia tidak pernah ceroboh di jalan. Beberapa kalimat dari lokasi kejadian akan meningkatkan kualitas feature.
4. Selain membuka dengan kalimat yang menyedot pembaca masuk ke dalam, jalinlah ceritanya untuk tetap mendorong pembacanya mengikuti sampai akhir. Dengan menuliskan feature mengikuti kaidah cerita maka pembaca dihadapkan pada sebuah kisah kehidupan yang nyata tetapi berwarna di dalamnya. Pembuka yang kuat ditambah dengan tubuh feature yang berwarna disertai penutup yang mengguncangkan pembacanya akan memberikan daya tarik tersendiri feature Anda. Tidak perlu seorang jurnalist menuangkan dengan kata-kata yang superlatif, cukup menulis fakta, menyampaikan ekspresi keluarga dan kerabat korban dan diakhiri dengan beratnya perjuangan hidup pemulung di tengah bahaya lalu lintas, akan menjadikan feature tersebut layak dibaca tuntas. [source: http://www.journalist-adventure.com/?p=105]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar